Sebanyak dua kapal penjaga pantai China memasuki laut teritorial Jepang di dekat Kepulauan Diaoyu/Senkaku yang jadi sengketa kedua negara pada Selasa (5/7). Menurut keterangan penjaga pantai Jepang, insiden ini terjadi pada pukul 04.35 pagi waktu setempat. Jepang kemudian mengerahkan kapal patroli dan mengusir dua kapal China tersebut agar keluar dari teritorialnya. Pihak penjaga pantai menuturkan penampakan kapal China di dekat daerah sengketa itu telah berlangsung selama 81 hari berturut-turut.
Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi mengatakan Jepang telah mengutarakan ‘protes serius’ ke China lewat jalur diplomatik. Hayashi juga mengatakan tindakan kedua kapal China itu merupakan pelanggaran hukum internasional. Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi menyampaikan “aktivitas militer China menjadi semakin aktif. Ia juga menyebut Jepang bakal “menindaklanjuti upaya unilateral untuk mengubah status quo dengan tegas dan tenang.”
Kejadian itu berlangsung sehari setelah satu kapal angkatan laut China mengejar satu kapal perang Rusia agar pergi dari kepulauan itu. Menurut keterangan seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang, kapal Rusia berada di perairan itu selama satu jam dan tampaknya sedang berupaya menghindari topan. Dari insiden pengejaran itu, China tampak berupaya menunjukkan mereka sedang berpatroli dalam teritori mereka. Jepang menilai tindakan tersbut sebagai cara China untuk menunjukkan klaim teritorial atas Kepulauan Diaoyu/Senkaku, kata pejabat itu.