Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman mengatakan TNI AD telah memaafkan anggota DPR fraksi PDIP Effendi Simbolon terkait pernyataannya soal TNI serupa gerombolan. Menurut Dudung polemik ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak mudah menyampaikan pendapat tanpa berlandaskan data dan fakta. Dudung juga meminta prajurit TNI AD untuk menghentikan kecaman ke Effendi. Menurut Dudung prajurit TNI harus lebih dewasa dan legawa.
Dudung juga menegaskan bahwa saat ini TNI solid di bawah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Hal ini sekaligus merespons isu yang menyebut dirinya tak harmonis dengan Andika. Menurut Dudung perbedaan pendapat dirinya dengan Andika itu hal biasa. Perbedaan pendapat ini kerap terjadi antara Panglima TNI dengan KSAD. Ia menyebut di setiap kepemimpinan memang kerap ada perbedaan antara Panglima TNI dengan KSAD.
Di sisi lain, Effendi juga mengaku ia dan keluarga menerima ancaman nyawa buntut pernyataannya dalam rapat yang menyebut TNI seperti gerombolan dan ormas. Menurut Effendi, ancaman-ancaman tersebut masuk ke ponselnya beberapa hari terakhir. Rentetan pesan tak dikenal itu masuk ke ponselnya dan tak berhenti selama 24 jam. Effendi mengaku telah mencari tahu dan menyelidiki pihak yang mengancam dia dan keluarganya. Namun begitu, ia menegaskan tak akan mengambil jalur hukum untuk menyelesaikan persoalan tersebut.