Jakarta dan Melbourne, Australia, akan menjalin kerja sama untuk mengatasi perubahan iklim sebab kedua kota memiliki problem kurang lebih sama seperti masalah banjir dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini mengemuka usai pertemuan bilateral penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono dan Wali Kota Melbourne Sally Capp di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim – COP 28 di Dubai, Uni Emirat Arab, Sabtu (2/12). Keduanya berdiskusi mengenai banjir hingga perubahan iklim untuk menjajaki rencana kerja sama. “Ditemukan fakta bahwa Melbourne dan Jakarta menghadapi tantangan serupa seperti banjir, kenaikan permukaan air laut, dan perubahan iklim,” kata Heru. Kedua pihak menyampaikan berbagai upaya dalam menghadapi tantangan seperti pembangunan urban berkelanjutan dan aksi mitigasi perubahan iklim. Mereka juga membahas pertukaran magang para pegawai pelayan publik dan penjajakan hubungan antarkota bersaudara (sister cities).
Dari pertemuan, Heru mengaku belajar dari Melbourne mengenai operasional Kantor Wali Kota setempat yang telah menggunakan energi terbarukan 100 persen. Ini sejalan dengan Indonesia yang telah meresmikan Pasar Karbon dan Nilai Ekonomi Karbon di tingkat nasional guna menekan emisi gas rumah kaca dan sekaligus mitigasi perubahan iklim. Maka dari itu, Heru menekankan pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk memperdalam hubungan antara Jakarta dan Melbourne. Melbourne dan Jakarta sama-sama menjadi anggota C40 Cities yang berkomitmen kuat untuk mencapai Paris Agreement yaitu menjaga agar kenaikan suhu global tidak melebihi 1,5 derajat celsius.
Sementara itu, Wali Kota Melbourne, Sally Capp, menanggapi positif semangat kerja sama yang dibawa oleh Pj Gubernur DKI Jakarta agar mampu membawa manfaat besar bagi kedua pihak. “Melbourne dan Jakarta adalah pusat kegiatan ekonomi, budaya, dan pendidikan. Ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Capp. Capp menuturkan telah memberi penekanan khusus pada program-program pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim di wilayahnya. Beberapa inisiatif yang telah dilakukan Kota Melbourne adalah menyusun rencana pengurangan emisi 2021-2026. Kemudian, mengubah konsep acara Melbourne Fashion Week, Melbourne Music Week, dan Melbourne Knowledge Week untuk mencapai sertifikasi netral karbon. Melbourne juga menanam 3.000 pohon setiap tahun untuk menjadikan hutan kota.