Direktur Eksekutif Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia (BI) Rudy Brando Hutabarat mengatakan Indonesia akan memanfaatkan momentum presidensi G20 untuk mendorong mendorong negara-negara berkembang melakukan mitigasi menghadapi kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed.
Menurutnya, hal itu menjadi penting didiskusikan agar exit strategy bisa direncanakan dengan baik dan dikomunikasikan dengan baik. Rudy menjelaskan exit strategy yang dilakukan AS melalui Bank Sentralnya, bisa memberikan efek rambatan (spillover) pada negara-negara perkembang. Sebab, saat ini pemulihan ekonomi belum merata, terutama di negara-negara berkembang. Ini menjadi langkah mitigasi bagi negara-negara berkembang. Jika direncanakan dengan baik, kata Rudy, maka dampak ke negara-negara berkembang yang masih pemulihan mereka akan fokus pada pemulihan. Tujuannya, untuk menyusul negara-negara yang sudah pulih lebih dulu.
“Kalau direncanakan dengan baik, maka dampaknya ke negara-negara emerging lebih terbatas. Ini mengapa penting? Kalau dampak rambatan itu dapat dimitigasi, maka negara-negara berkembang yang saat ini masih dalam tahap pemulihan, maka dia akan lebih fokus pada pemulihannya. Sehingga ikut bareng-bareng menjadi pulih bersama-sama dengan negara-negara yang sudah lebih dulu,” jelas Rudy.