Tentara Israel menembak mati sedikitnya sembilan warga Palestina yang berusaha kembali ke rumah mereka di Gaza utara dan Khan Younis selatan, Selasa (14/10/2025). Insiden ini menjadi pelanggaran besar pertama sejak gencatan senjata Gaza yang ditengahi Amerika Serikat (AS) mulai berlaku. Presiden AS Donald Trump mengatakan Hamas telah memberikan jaminan kepada mediator AS bahwa mereka akan melucuti senjata. Ia memperingatkan, jika kelompok Palestina itu gagal melakukannya, AS akan turun tangan dan mungkin dengan kekerasan.
Sementara itu, Israel memberi tahu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa pihaknya hanya akan mengizinkan separuh dari jumlah truk bantuan kemanusiaan yang disepakati memasuki Gaza. Alasannya, menurut Israel, Hamas terlalu lamban dalam mengembalikan jenazah para tawanan.
Militer Israel mengeklaim telah melepaskan tembakan pada Selasa untuk menanggapi ancaman dari sekelompok orang yang mendekati posisi pasukan di Gaza utara. Namun, otoritas kesehatan di wilayah tersebut menyebut beberapa warga sipil menjadi korban akibat tembakan itu. Menurut pernyataan militer, orang-orang yang ditembak disebut telah melintasi batas wilayah yang ditetapkan sebagai zona penarikan mundur Israel berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi AS.