Israel Lobi Sekjen PBB Agar Tidak Masuk Daftar Hitam

Mayor Jenderal Israel Ghassan Alian dan Utusan Israel untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Gilad Erdan pada Selasa (23/5/2023) melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Alian dan Erdan berupaya membujuk Guterres agar tidak menambahkan Israel ke dalam daftar hitam negara dan kelompok yang melecehkan anak-anak selama konflik. Alian memberikan dugaan bukti kepada Guterres bahwa sejumlah anak Palestina di bawah umur yang terbunuh dalam operasi Israel memiliki hubungan yang kuat dengan kelompok teror, sehingga mendistorsi gambaran yang dilukiskan dalam laporan PBB.

Laporan PBB menyebut organisasi teror terkenal seperti ISIS, Alqaeda, dan Boko Haram atas kejahatan yang dilakukan terhadap anak-anak. Sebuah laporan pafa 2021 memperingatkan bahwa Israel akan ditambahkan ke dalam daftar hitam jika jumlah korban anak-anak Palestina meningkat pada 2022. JNS melaporkan, 80 anak Palestina menjadi sasaran penganiayaan oleh pasukan pendudukan Israel. Selain itu, disebutkan juga bahwa Israel menolak 1.800 aplikasi untuk anak-anak Palestina yang membutuhkan perawatan medis di luar negeri. Penolakan aplikasi ini telah menewaskan 53 anak Palestina pada 2022.

Erdan dan Alian memberikan informasi kepada Guterres bahwa organisasi teroris menggunakan anak-anak Palestina sebagai perisai manusia, serta menembakkan rudal dan roket dari daerah padat penduduk. Erdan menegaskan, semestinya Palestina yang dimasukkan ke dalam daftar hitam atas kematian anak-anak mereka di tangan pasukan pendudukan Israel.

Search