Israel dan kelompok Hamas kembali membuka ruang untuk berunding terkait perang di Gaza. Keduanya bakal menghadiri perundingan di Qatar. Sebelumnya, upaya untuk menghentikan perang telah lama tertunda dan gagal, bahkan meski sudah dibantu dengan mediasi Amerika Serikat. Namun, kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar bisa menjadi momentum untuk kembali membuka perundingan kedua belah pihak.
“Hamas telah menyatakan kesiapan untuk menghentikan pertempuran, tetapi Israel harus berkomitmen untuk gencatan senjata, menarik diri dari Jalur Gaza, mengizinkan kembalinya orang-orang yang mengungsi, menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan yang serius dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza,” kata pejabat itu, Jumat (25/10/2024). Perundingan di Kairo merupakan bagian dari upaya Mesir yang sedang berlangsung untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia menyambut baik kesiapan Mesir untuk mencapai kesepakatan guna pembebasan para sandera yang masih ditawan oleh Hamas di Gaza. Setelah pertemuan di Kairo, Netanyahu memerintahkan kepala badan mata-mata Israel, Mossad, untuk berangkat ke Qatar pada Minggu guna memajukan serangkaian inisiatif yang ada dalam agenda.