Israel Didesak untuk Gencatan Senjata setelah Tentara IDF Mengakui Bantai 3 Sandera Israel di Gaza

Pemerintah Israel telah menghadapi seruan untuk melakukan gencatan senjata dari beberapa sekutu terdekatnya di Eropa dan dari pengunjuk rasa di dalam negeri. Setelah serangkaian penembakan, termasuk penembakan yang dilakukan oleh tentara Israel sendiri kepada tiga sandera Israel yang sudah mengibarkan bendera putih. Ratusan orang pengunjuk rasa di Tel Aviv mendesak pemerintah Israel untuk melanjutkan perundingan penyanderaan dengan Hamas di Gaza.

Israel juga menghadapi tekanan untuk mengurangi operasi tempur besar-besaran mereka ketika Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi negara itu minggu ini. Washington menyatakan ketidakpuasannya terhadap banyaknya korban sipil di Gaza ketika Amerika Serikat memberikan bantuan dukungan militer dan diplomatik yang penting. Tapi itu tak dipedulikan oleh Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus berjuang sampai akhir dengan tujuan melenyapkan Hamas. Netanyahu berjanji akan mengembalikan sekitar 129 sandera yang masih disandera.

Kemarahan atas pembunuhan sandera yang tidak disengaja kemungkinan akan meningkatkan tekanan terhadapnya untuk memperbarui perundingan yang ditengahi Qatar dengan Hamas mengenai pertukaran lebih banyak tahanan yang tersisa dengan warga Palestina yang dipenjara di Israel. Pada saat yang sama, menteri luar negeri Inggris dan Jerman menyerukan tindakan yang berkelanjutan untuk menghentikan tembakan, dengan mengatakan, “Terlalu banyak warga sipil yang terbunuh.”

Search