Israel dan Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi kemungkinan serangan Iran terhadap Israel. Pernyataan tersebut diungkapkan saat upaya mengamankan gencatan senjata di Gaza semakin intensif menjelang dimulainya lagi perundingan pekan ini. Para mediator mendesak Israel dan Hamas kembali ke meja perundingan setelah tewasnya para pemimpin Hezbollah dan Hamas, kemudian Iran serta proksinya yaitu Lebanon berjanji membalas.
Perundingan akan dilanjutkan di ibu kota Mesir, Cairo, atau ibu kota Qatar, Doha, pada Kamis (15/8/2024). Pada Minggu (11/8/2024), Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar—mediator utama dalam perundingan Israel-Hamas—mengatakan, mereka akan menggunakan pertemuan tersebut untuk menyampaikan proposal penghubung akhir dan mendesak kedua pihak hadir. Serangan balasan Iran terhadap Israel dapat berisiko mengganggu perundingan gencatan senjata. Menurut AS, negosiasi itu sudah di tahap lanjut sebelum pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, yang menurut Iran dilakukan oleh Israel.
Gedung Putih khawatir sekaligus mengantisipasi serangan Iran dalam beberapa hari mendatang. “Sulit untuk memastikan, pada saat ini, jika ada serangan oleh Iran dan proksinya seperti apa bentuknya,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby. Namun, wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel mengatakan dalam jumpa pers terpisah, “Kami sepenuhnya berharap pembicaraan ini terus berlanjut. Israel akan mengirim delegasi ke perundingan pada Kamis, tetapi Hamas belum mengonfirmasi kehadirannya.