Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi terkait serangan bom yang menghancurkan kamp pengungsian terbesar Jabalia pada Selasa (31/10). Sebanyak 50 warga sipil dilaporkan tewas dan lebih dari 150 orang terluka akibat bom tersebut. Juru Bicara IDF Kapten Richard Hecht mengatakan serangan udara ke kamp pengungsi tersebut menargetkan Komandan Hamas Ibrahim Biari dan beberapa militan Hamas lainnya. IDF seolah tutup mata melihat banyaknya kematian korban sipil. Ia pun menegaskan sudah memberi peringatan kepada penduduk Gaza agar pindah ke selatan untuk keamanan.
Sementara, Juru Bicara Hamas Hasem Qassem membantah ada komandan senior yang berada di kamp pengungsi itu. Hamas menuding Israel hanya memberikan dalih untuk membunuh warga sipil. Serangan bom di pengungsian ini juga mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak termasuk negara-negara Arab. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk keras serangan Israel ke kamp Jabalia sebagai tindakan yang tidak manusiawi. UEA juga menekankan perlunya gencatan senjata segera, untuk mencegah pertumpahan darah yang lebih meluas.
Qatar turut mengutuk keras pengeboman Israel di kamp Jabalia. Qatar menggambarkan serangan itu sebagai “pembantaian baru terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya”, serta menyerukan masyarakat internasional bertindak cepat menghentikan pembunuhan dan penghancuran.