Investasi di Indonesia Diramal Masih Tumbuh Meski Global Melambat

Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Hendri Saparini memproyeksi investasi global pada 2023 bakal melambat. Namun, hal tersebut tidak akan terjadi di Indonesia. Investasi global sejak awal 2022 tumbuh tinggi, tapi akan sedikit menurun pada tahun depan akibat perlambatan ekonomi dunia. Meski demikian investasi langsung di Indonesia masih tumbuh tinggi karena karakteristik dan dukungan lingkungan bisnis yang ada. Hendri menyampaikan juga foreign direct investment (FDI) secara global masih relatif baik meski tidak sebaik sebelumnya. Dengan begitu, ia memproyeksi Indonesia bakal menjadi salah satu negara teratas penerima aliran FDI global.

Direktur Eksekutif CORE Mohammad Faisal menambahkan investasi tahun depan akan kembali menjadi penyumbang kedua terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia. Faisal menyebut, investasi memang menjadi penyumbang produk domestik bruto (PDB) kedua terbesar RI sebelum pandemi Covid-19. Namun, pandemi dan resesi 2020 membuat investasi turun dan posisinya digantikan net exports. Investasi dipercaya bakal kembali ke posisinya karena tidak banyak terganggu oleh tekanan ekonomi global. Ia menilai konsistensi kebijakan hilirisasi nikel juga berdampak terhadap investasi di industri turunan nikel dan juga pada sektor jasa.

Meski ada kekhawatiran menjelang tahun politik, Faisal menganggap dampaknya terhadap investasi tidak terlalu besar. Bahkan, di beberapa kasus investasi malah cenderung meningkat menjelang tahun politik. Dilihat dari sektor investasi, baik primer, sekunder, dan tersier terus meningkat. Bahkan, industri manufaktur masih terus tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, purchasing managers index (PMI) manufaktur masih di atas 50 sehingga potensi ekspansi masih terbuka di tahun depan.

Search