Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati akhirnya buka suara terkait penolakan sebagian fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap kebijakan pemerintah mengenai pemberian subsidi dan insentif pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Sri Mulyani menjelaskan, kebijakan tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan nilai tambah yang tinggi, perluasan kesempatan kerja, serta penggunaan energi yang ramah lingkungan. Sehingga dapat menurunkan emisi, serta efisiensi subsidi energi.
“Dukungan terhadap KBLBB ini merupakan upaya untuk mendorong percepatan transformasi ekonomi,” kata Sri Mulyani dalam dalam Rapat Paripurna DPR: Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok- Pokok Kebijakan Fiskal (KEM dan PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2024, Selasa, (30/5). Sri Mulyani menjelaskan, subsidi dan insentif yang diberikan untuk pengembangan KBLBB tidak hanya dilakukan Pemerintah RI. Sejumlah negara lain juga mengeluarkan kebijakan sejenis. “Dukungan terhadap pengembangan ekosistem industri KBLBB juga dilakukan di banyak negara seperti di AS, Eropa, China dan beberapa negara tetangga kita seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia,” kata dia.
Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi PKS dan Fraksi PAN menolak kebijakan subsidi dan insentif untuk pembelian KBLBB. Juru bicara Fraksi NasDem DPR-RI, Fauzi Amru meminta belanja Pemerintah fokus pada pemerataan ekonomi dibandingkan memberikan subsidi pembelian kendaraan listrik maupun subsidi proyek tambang. Menurut Fauzi, belanja negara seharusnya digunakan untuk membangun pemerataan ekonomi dan menanggulangi kemiskinan. Termasuk memperkuat sektor pertanian, perikanan, pangan dan sektor lain yang dampaknya bisa dirasakan masyarakat langsung. Selain itu, Fraksi Demokrat memandang penyelesaian dampak perubahan iklim bukan dengan pemberian subsidi pada pembelian kendaraan listrik pribadi. Melainkan membangun infrastruktur yang ramah lingkungan dan mendungng penggunaan transportasi massal. Sehingga emisi yang dihasilkan dari kendaraan konvensional bisa berkurang.