Perusahaan minyak dan gas asal Jepang, Inpex Corp, disebut akan mengajukan revisi rencana pengembangan untuk proyek gas LNG Abadi blok Masela di Indonesia pada akhir tahun ini. Rencananya, dalam revisi itu mereka akan memasukkan instalasi penangkap karbon dalam investasi mereka. Mengutip CNA, Rabu (21/9), Inpex memimpin investasi ke proyek LNG Abadi Indonesia yang sebelumnya diperkirakan menelan biaya sekitar US$20 miliar atau setara dengan Rp300,8 triliun (asumsi kurs Rp15.040 per dolar AS).
Proyek ini mengalami penundaan selama bertahun-tahun setelah revisi dalam perencanaan, termasuk untuk mengakomodasi permintaan pemerintah untuk memindahkan proyek ke darat. “Inpex selaku pimpinan konsorsium sudah memutuskan akan dimasukkan CCUS (carbon capture, utilization and storage) yang artinya akan ada tambahan belanja modal di sana,” kata Dwi Soetjipto, ketua regulator hulu migas Indonesia, di sela-sela dari konferensi industri. Dia mengatakan masuknya CCUS diperkirakan menelan biaya tambahan US$1,4 miliar atau Rp21 triliun. Ia menambahkan perusahaan juga akan menghitung ulang nilai proyek karena kenaikan harga gas. Dwi berharap rencana pengembangan baru bisa disampaikan pada Desember.