Inggris hingga Jerman Kutuk Ekspansi Nuklir Iran

Inggris, Prancis dan Jerman mengutuk perluasan program nuklir Iran. Pernyataan itu disampaikan usai pengawas atom PBB mengkonfirmasi bahwa Iran berhasil melakukan pengayaan uranium. Pemerintah ketiga negara menyatakan Iran bergerak “jauh melampaui” batas yang ditetapkan dalam Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPoA), kesepakatan yang dirancang pada 2015 lalu untuk mengekang ambisi nuklirnya. Saat ini, Iran telah “mengambil langkah signifikan lebih lanjut dalam mengosongkan JCPoA”, kata pemerintah Eropa dalam pernyataan bersama.

Menurut meraka, Iran menantang non-proliferasi global dengan memperkaya uranium hingga 60 persen di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordo (FFEP). Selanjutnya, pemerintah ketiga negara akan terus berkonsultasi dengan mitra internasional, tentang cara terbaik untuk mengatasi eskalasi nuklir Iran yang berkelanjutan. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebelumnya mengonfirmasi Iran telah mulai memperkaya uranium hingga 60 persen di Pabrik Fordo.

Iran memulai pengayaan uranium di Fordo sejak 2019 di tengah kebuntuan negosiasi kesepakatan nuklir dengan negara-negara besar lainnya seperti AS. Pada 2015, sempat terjadi kesepakatan perjanjian nuklir antara Iran dengan AS dan sekutunya. Saat itu Iran sepakat menghentikan program pengayaan uranium di Fordo dan membatasi pengayaan menjadi hanya 3,67 persen. Sebagai imbalannya, AS dan negara-negara Barat setuju melonggarkan sanksi ekonomi untuk Iran. Namun, perjanjian batal setelah AS di bawah Presiden Donald Trump pada 2018 menarik diri dari kesepakatan dan tetap mengetatkan sanksi ekonomi terhadap Iran.

Search