Para menteri keuangan zona Euro, pada Senin (11/7) waktu setempat, mengatakan perjuangan melawan inflasi sebagai prioritas saat ini meskipun pertumbuhan di blok tersebut menurun sebagaimana telah diberitahu oleh Komisi Eropa kalau prospek ekonomi memburuk. Pada pertemuan bulanan reguler yang disebut Eurogroup, eksekutif Uni Eropa memberikan pembaruan perkiraan ekonominya. Wakil Presiden Komisi, Valdis Dombrovskis, di sela-sela pertemuan mengatakan pertumbuhan ekonomi lebih lambat dan inflasi yang lebih tinggi. Dombrovskis juga mengatakan bahwa inflasi akan direvisi naik, untuk mengantisipasi substansi perkiraan Komisi, yang akan diumumkan pada Kamis (14/7).
Pada Mei, Komisi telah memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk 19 negara Euro menjadi 2,7 persen tahun ini atau turun dari prediksi sebelumnya Februari lalu di level 4,0 persen. Sedangkan pada tahun depan diperkirakan turun menjadi 2,3 persen dibanding perkiraan sebelumnya 2,7 persen saat memperhitungkan dampak perang di Ukraina terhadap Uni Eropa di awal. Inflasi pada Mei diperkirakan menjadi 6,1 persen untuk tahun ini merupakan kenaikan besar dari perkiraan sebelumnya 3,5 persen.
Terlepas dari penurunan lebih lanjut dalam pertumbuhan ekonomi, para menteri fokus memerangi inflasi dan menunjukkan keinginan untuk beralih lebih jauh dari stimulus ekonomi besar-besaran yang ditawarkan selama fase akut pandemi Covid-19. Untuk melawan meroketnya harga-harga yang diperkirakan oleh Eurostat di level 8,6 persen secara tahunan pada Juni, para menteri mendorong kehati-hatian fiskal. Kebijakan fiskal di semua negara harus bertujuan untuk menjaga keberlanjutan utang. Pernyataan itu menambahkan bahwa mereka akan memfasilitasi tugas kebijakan moneter Bank Sentral Eropa guna memastikan stabilitas harga tidak menambah tekanan inflasi.