Inflasi atau kenaikan harga umumnya bisa menjadi penyakit ekonomi jika tak dikendalikan. Harus dihindari agar inflasi spiral tidak terjadi seperti pada 1970-an. Kala itu terjadi stagnasi disertai inflasi akibat kenaikan harga minyak yang ditanggapi dengan kebijakan yang salah.
Inflasi tinggi akan menjerembabkan daya beli warga berpendapatan tetap. Maka, disebut juga inflasi adalah pajak bagi warga berpenghasilan tetap. Oxfam memperkirakan lebih dari 263 juta warga dunia berpotensi memasuki kemiskinan ekstrem, termasuk karena ancaman inflasi global.
Kini inflasi di Amerika Serikat (AS) di atas 8 persen, tertinggi dalam empat dekade terakhir. Inflasi di zona euro sebesar 7,5 persen atau tertinggi dalam tiga dekade terakhir. Tak terkecuali Asia, juga mengalami kenaikan inflasi. Indonesia dalam laporan Bank Indonesia juga turut terpengaruh dan merasakan kenaikan inflasi, termasuk karena gangguan pada sisi pasokan pangan domestik dan imported inflation. Inflasi RI juga diperkirakan 4 persen pada 2022.