Inflasi Berpotensi Melonjak pada Maret Usai Diskon Tarif Listrik Berakhir

Inflasi diperkirakan melonjak pada Maret 2025 seiring momentum Ramadan dan berakhirnya diskon tarif listrik yang diberikan pemerintah pada Januari-Februari. Diskon tarif listrik menyebabkan indeks harga konsumen mengalami deflasi sebesar 0,76% secara bulanan pada Januari. Head of Macroeconomics and Market Research PermataBank Faisal Rachman menjelaskan bahwa secara komponen, perumahan, air dan listrik itu deflasi 8,75% secara tahunan pada Januari, karena faktor diskon tarif listrik. Kalau menghilangkan faktor diskon itu, maka memang inflasi masih akan cenderung di atas 1,5%. Jadi memang ini benar-benar karena listrik. Ia menjelaskan, inflasi akan meningkat pada Maret setelah diskon tarif listrik berakhir. Apalagi, Ramadan pada tahun ini jatuh pada Maret. Permintaan cenderung meningkat pada periode tersebut. Ia memproyeksikan inflasi Indonesia secara keseluruhan 2025 akan berada di kisaran 2%. Faisal juga menyoroti adanya potensi inflasi impor (imported inflation) seiring dengan tekanan yang diberikan dari pelemahan rupiah yang terus berlanjut. Pelemahan rupiah terhadap dolar AS akan meningkatkan biaya impor bahan baku, yang pada akhirnya dapat mendorong kenaikan harga di tingkat konsumen.

Search