Inflasi 2022 Tembus 5,51 Persen, Lampaui Target BI

Inflasi sepanjang tahun 2022 tercatat mencapai 5,51 persen secara tahunan, melampaui target Bank Indonesia di kisaran 2-4 persen secara tahunan. Tekanan inflasi terbesar pada tahun lalu terutama terjadi akibat imbas kenaikan harga bahan bakar minyak pada September 2022. BPS mencatat, inflasi pada Desember 2022 mencapai 0,66 persen secara bulanan dan 5,51 persen secara tahunan. Secara bulanan, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,85 pada November 2022 menjadi 113,59 pada Desember 2022. Sementara itu, secara tahunan, IHK naik dari 107,66 pada Desember 2021 menjadi 113,59 pada Desember 2022. Inflasi tahunan pada 2022 itu melampaui target sasaran BI yang sebelumnya diperkirakan di kisaran 2-4 persen secara tahunan atau 3 persen plus minus 1 persen. Inflasi tahunan 2022 juga menjadi yang tertinggi sejak inflasi tahun 2014 sebesar 8,36 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, secara tahunan, tekanan inflasi paling banyak datang dari kenaikan harga di kelompok transportasi, yang mengalami inflasi 15,26 persen secara tahunan dengan andil 1,84 persen terhadap inflasi umum. Secara rinci, komoditas penyumbang inflasi tahunan tertinggi adalah bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, dan kontrak rumah. Sementara itu, berdasarkan komponennya, tekanan inflasi tahunan sepanjang 2022 paling banyak datang dari komponen harga yang diatur pemerintah, terutama akibat pemangkasan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) pada September 2022 yang menyebabkan kenaikan harga BBM dan tarif transportasi, serta tekanan dari inflasi inti.

Search