Industri Was-was Impor Mesin dari Taiwan Tersendat Imbas Gempa

Pelaku industri Tanah Air belum menerima dampak hambatan rantai pasok imbas gempa berkekuatan magnitudo 7,2 di Taiwan. Namun, bencana alam tersebut cepat atau lambat berpotensi memengaruhi produktivitas manufaktur RI. Ketua Umum Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (Gamma) Dadang Asikin mengatakan, mesin-mesin industri nasional banyak mengandalkan produk impor asal Taiwan. “Saya kira yang banyak berpengaruh terhadap industri yang memanfaatkan mesin-mesin dari Taiwan,” kata Dadang kepada Bisnis, Kamis (4/4/2024).

Adapun, sejumlah produk utama yang diimpor Indonesia dari Taiwan, yaitu mesin listrik, mesin boiler, mesin pengemasan, hingga mesin rajutan, hingga pemintalan filamen. Menurut Dadang, industri tekstil paling banyak menggunakan mesin asal Taiwan. Kualitas mesin asal negara tersebut lebih baik daripada China meskipun harganya masih lebih tinggi. “Secara kompetisi Taiwan fokus ke mesin yang medium ke atas dengan tingkat kualitas yang sedikit lebih baik dari China. Namun, harga masih kalah bersaing dengan China,” ujarnya.

Di sisi lain, Deputy of General Secretary Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Indrawan mengatakan, masih belum merasakan hambatan rantai pasok dari gempa terbesar di Taiwan dalam 25 tahun terakhir. “Sejauh ini belum ada keluhan dari anggota, walaupun memang kita banyak juga impor mesin-mesin Taiwan,” ujar Indrawan, dihubungi terpisah. Sebelumnya, hal yang sama juga dikatakan oleh Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono yang menyebut bahwa dampak gempa Taiwan tidak begitu signifikan terhadap pasokan bahan baku maupun barang jadi plastik yang diimpor Indonesa.

Search