Direktur Eksekutif Traction Energy Asia Tommy Pratama mengatakan bahwa potensi energi bersih Indonesia diperkirakan 3.687 gigawatt (GW) namun baru 0,3% yang dimanfaatkan. Potensi energi bersih yang ada di antaranya energi dari arus laut, panas bumi, hidro, angin dan bioenergi.
Berdasarkan kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas pada 2022, sektor energi dan transportasi merupakan penyumbang emisi terbesar di Indonesia yakni 50,6% atau satu gigaton (GT) CO2e. Jumlahnya diperkirakan naik menjadi 1,4 GT CO2e atau 59% pada 2030. Tommy mengatakan Indonesia menduduki 10 besar negara penyumbang emisi gas rumah kaca di dunia. Tanah Air menyumbang 1,3 Gt CO2e setiap tahun. Komitmen Indonesia dan negara-negara lain untuk beralih ke energi bersih belum cukup kuat. Misalnya, peralihan ke energi bersih belum menjadi kewajiban masing-masing negara di COP-28. Negara-negara di COP melaporkan pengurangan emisi, tapi sifatnya tidak mandatory dan bersifat sukarela. Padahal upaya mengurangi emisi sangat penting, karena krisis iklim mengancam eksistensi manusia dan negara.