Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia tidak akan mengekspor Energi Baru Terbarukan (EBT) karena masih memprioritaskan kebutuhan dalam negeri. “Pemerintah Indonesia belum berpikir untuk mengekspor EBT kepada negara mana pun,” kata Bahlil, dikutip dari Antara, Rabu (18/5). Menurut dia, Indonesia punya peran besar dalam pengembangan EBT. Terlebih, dunia sedang mendorong energi bersih saat ini.
Pemerintah pun terus mendorong pengembangan energi hijau dan ramah lingkungan di Indonesia. Hal ini termasuk mengembangkan potensi sumber EBT hingga mendorong ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. Pengembangan energi yang ramah lingkungan juga sejalan dengan target NDC Indonesia untuk bisa mencapai netral karbon (net zero emission) pada 2060 atau lebih cepat.