Indonesia Produksi Baterai Mobil pada 2024, Berikut 10 Produsen Terbesar Saat Ini

Kongsi perusahaan pelat merah yang diwakili Indonesia Battery Corporation bersama LG Energy dan CATL disebut bakal mulai produksi baterai pada semester I/2024. Hingga saat ini, kedua korporat global itu masuk dalam 10 produsen terbesar baterai kendaraan listrik dunia. Target produksi itu disampaikan langsung Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal/Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Pembuatan baterai kendaraan listrik Tanah Air direncanakan berjalan pada awal 2024 oleh LG di pabrik Karawang. Perkembangan selanjutnya adalah ekosistem dari hulu ke hilir antara LG Electronics dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) juga diklaim sudah melakukan konstruksi tahun ini. Terkait hal itu, Bahlil menjelaskan mengenai konsep pertambangan LG dan CATL bekerjasama dengan PT Antam yang kemudian untuk proses smelting-nya menggandeng IBC.

Sementara itu, berdasarkan data SNE Research yang dilansir pada Jumat, (13/1/2023), total konsumsi baterai kendaraan listrik yang tercatat di seluruh dunia pada periode Januari hingga November 2022 mencapai 446 gigawatt-hours (GWh). Angka tersebut meningkat 74,7 persen secara year-on-year dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 255,3 GWh. Dari 10 besar produsen baterai kendaraan listrik global, manufaktur asal China yakni Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) berada di puncak dengan pangsa pasar 37,1 persen. Penggunaan baterai listrik dari CATL periode Januari-November 2022 mencapai 165,7 GWh atau melonjak 101,8 persen yoy dibanding periode sama tahun 2021 sebanyak 82,1 GWh. Peringkat kedua juga dihuni oleh perusahaan asal China, yakni BYD. Meski menempati posisi kedua, penggunaan baterai BYD terpaut cukup jauh dari CATL yakni mencapai 60,6 GWh periode Januari-November 2022.

Kendati demikian, capaian BYD mengalami kenaikan yang signifikan yakni 168,3 persen yoy dibanding tahun 2021 yang hanya mencapai 22,6 GWh. Selanjutnya, ada tiga perusahaan baterai asal Korea yang masuk ke dalam peringkat 10 besar. Di antaranya yakni LG Energy Solutions yang menempati posisi ke-3 serta SK-On yang menempati posisi ke-5 dan Samsung SDI di posisi ke-6. LG Energy Solutions menduduki peringkat ketiga dengan konsumsi 54,8 GWh, naik tipis 9,7 persen dari periode yang sama tahun 2021. Kemudian SK-On dengan 26,1 GWh, meningkat 72 persen yoy, dan Samsung SDI dengan 22,1 GWh atau meningkat 74,9 persen yoy. Di lain sisi, produsen asal Jepang seperti Panasonic menunjukkan tingkat pertumbuhan penjualan yang lesu dengan kenaikan hanya 4,7 persen yoy dibandingkan periode sama tahun 2021. Meskipun begitu, Panasonic menduduki peringkat ke-4 dengan penggunaan baterai 34,1 GWh. Secara rinci, SK-On menjadi pemasok baterai untuk Hyundai Ioniq 5 dan 6 serta Kia EV6. Kemudian, penjualan Audi E-Tron, BMW i4, dan FIAT 500 yang stabil menyebabkan pertumbuhan untuk Samsung SDI. Selain itu, pertumbuhan LG Energy Solutions didorong oleh penjualan yang kuat dari Volkswagen ID.4 dan Ford Mustang Mach-E. Selanjutnya, Tesla Model 3 dan Model Y menyumbang porsi tertinggi untuk CATL.

Search