Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menandatangi risalah pembahasan atau minutes of discussion (MoD) proyek MRT Koridor Timur-Barat fase 1 tahap 1. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal, Direktur Pendanaan Bilateral Bappenas Kurniawan Ariadi, Sekda Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setiono, Dirut MRT Jakarta Tuhiyat, dan Chief od Representative Indonesia Office JICA Yasui Takehiru di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu (11/11).
“Saya sangat berharap proyek MRT koridor Timur-Barat ini dapat berjalan dengan baik dan dapat selesai tepat waktu, sehingga dapat segera dinikmati oleh masyarakat,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya, Minggu (12/11). Budi turut menyaksikan penandatanganan tersebut. Budi menjelaskan bahwa pembangunan transportasi massal MRT telah sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jaringan transportasi massal dan jumlah penggunanya.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal menyebutkan bahwa setelah penandatangan MoD ini, pihaknya akan segera menyelesaikan kelengkapan administrasi dari proyek tersebut. MRT Jakarta koridor timur-barat akan terbentang sepanjang 84,1 kilometer dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi. Pengerjaannya sendiri akan terbagi menjadi empat tahap, yaitu fase 1 tahap 1 (Tomang-Medan Satria sepanjang 30,1 km), fase 1 tahap 2 (Kembangan-Tomang sepanjang 9,2 km), fase 2 timur (Medan Satria-Cikarang sepanjang 20,5 km), dan fase 2 barat (Kembangan-Balaraja sepanjang 29,9 km).