Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono pada hari Senin (2/12) menyatakan Indonesia belum memutuskan area pengembangan bersama dengan China di Laut Cina Selatan (LCS). Menlu Indonesia berusaha meredakan kekhawatiran bahwa perjanjian baru-baru ini antara Indonesia dengan Beijing dapat membahayakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono pada hari Senin menegaskan kembali kepada anggota parlemen bahwa Jakarta masih belum mengakui klaim China dan akan membuat keputusan yang sesuai dengan kepentingan nasionalnya. Sugiono mengatakan belum ada area yang ditetapkan untuk bekerja sama dengan China dalam pengembangan perikanan bersama atau penggalian sumber daya lainnya. Sugiono mengatakan Indonesia telah menyampaikan rencana pembangunan bersama kepada para pemimpin negara tetangganya “dalam upaya untuk mengurangi ketegangan”.
Para analis mengatakan perjanjian Indonesia dengan China dapat menandai pembalikan sikapnya yang telah lama dipegang sebagai negara non-penggugat di Laut Cina Selatan. Yohanes Sulaiman, seorang profesor hubungan internasional, mengatakan kesepakatan itu merupakan sebuah “kesalahan” yang dapat membuat marah negara-negara Asia Tenggara lainnya yang selama ini bersikap menentang China atas klaimnya.