India dan Vietnam diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan tertinggi di antara negara Asia lainnya pada tahun 2023 ini. Kebijakan moneter yang lebih longgar serta lonjakan ekspor diperkirakan akan menjaga motor pertumbuhan kedua negara. Bank Dunia dalam laporan terbarunya Global Economic Prospects edisi Januari 2023 memperkirakan ekonomi India akan tumbuh 6,6% pada 2023 sementara Vietnam tumbuh 6,3%.
Merujuk pada laporan Bank Dunia, Vietnam menjadi satu dari tiga negara di ASEAN yang mampu mencatatkan pertumbuhan di atas 7% pada 2022.Selain Vietnam, ada Filipina dan Malaysia yang diperkirakan mampu mencatatkan pertumbuhan 7,2% dan 7,8%. “Vietnam akan diuntungkan oleh kenaikan konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekspor yang sangat kuat,” tulis Bank Dunia. Merujuk data statistik Vietnam, ekspor Tanah Naga Biru mencapai US$ 342,19 miliar pada 2022, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat US$ 336,31 miliar.
Bank Dunia memperkirakan perekonomian India akan diuntungkan oleh kebijakan moneter yang lebih longgar serta besarnya investasi. Bank sentral India mengerek suku bunga acuan hingga 225 basis points menjadi 6,25% pada 2022 untuk menekan outflow serta menjaga stabilitas nilai tukar rupee. “Kebijakan moneter dan fiskal India diperkirakan sedikit melandai dibandingkan negara lain. Ini akan menjadi penopang bagi pemulihan ekonomi dan tumbuhnya investasi swasta,” tulis Bank Dunia.
Sementara itu, Arab Saudi yang tumbuh cemerlang pada tahun lalu diperkirakan hanya mampu 3,7% pada tahun ini. China yang menjadi motor pertumbuhan Asia diperkirakan tumbuh 4,3% pada 2023, lebih rendah 0,9% dibandingkan proyeksi pada Juni lalu. Sementara itu, ekonomi Indonesia diperkirakan hanya akan tumbuh 4,8% pada 2023. Indonesia juga masih tertinggal dibandingkan Filipina, Mongolia, Bangladesh, dan Kamboja yang diproyeksi mampu tumbuh di atas 5%. Di antara negara utama Asia, Indonesia menempati peringkat tujuh di Asia.