Indeks Perilaku Anti Korupsi RI 2024 Turun, BPS: Warga Makin Permisif Terhadap Korupsi

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) kian menyusut. Ini menunjukan, masyarakat Indonesia semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Sebagai informasi, IPAK merupakan ukuran yang mencerminkan perilaku anti korupsi di masyarakat yang diukur dengan skala 0-5. Semakin tinggi nilai IPAK, maka semakin tinggi budaya anti korupsi, dan semakin rendah nilai IPAK, maka masyarakat semakin permisif atau menoleransi perilaku korupsi. Survei IPAK dilakukan dengan mengukur perilaku masyarakat dalam tindakan korupsi skala kecil dan tidak mencakup korupsi skala besar. Data yang dikumpulkan mencakup pendapat terhadap kebiasaan di masyarakat dan pengalaman berhubungan dengan layanan publik dalam hal perilaku penyuapan, gratifikasi, pemerasan, nepotisme, dan sembilan nilai antikorupsi.

Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti melaporkan, IPAK berada di level 3,85 pada 2024. Ini lebih tinggi 0,07 poin dibandingkan IPAK pada tahun 2023 di level 3,92 poin. “Penurunan IPAK merupakan indikasi bahwa masyarakat lebih permisif terhadap perilaku korupsi,” kata dia, dalam konferensi pers, di Kantor BPS, Jakarta, Senin (15/7/2024). Berdasarkan data BPS, IPAK sebenarnya sempat cenderung meningkat pada 2020-2022. Tercatat IPAK pada 2020 berada di level 3,91 dan pada 2022 mencapai 3,99. Namun sejak 2022 hingga 2024, IPAK terus turun. Penurunan IPAK selaras dengan menyusutnya dua komponen pembentuknya, yakni indeks persepsi dan indeks pengalaman. Tercatat indeks persepsi turun menjadi 3,76 dan indeks pengalaman menjadi 3,89. “Hal ini menunjukkan bahwa semakin sedikit masyarakat yang menganggap kebiasaan perilaku korupsi sesuatu yang tidak wajar,” kata Amalia.

Adapun indeks persepsi dalam IPAK disusun berdasarkan pendapat responden terhadap kebiasaan atau perilaku koruptif di lingkup keluarga, komunitas, dan publik. Ketiganya menurun menjadi 3,96, 4,02, serta 3,50. Sementara indeks pengalaman dalam IPAK mencakup pengalaman masyarakat ketika berurusan dengan layanan publik dan pengalaman lainnya. Sama seperti indeks persepsi, seluruh komponen indeks pengalaman juga turun, yakni indeks pengalaman publik turun jadi 4,14 dan indeks pengalaman lainnya jadi 3,12. Sebagai informasi, IPAK tidak pernah menyentuh target yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Search