Demonstrasi yang berujung ricuh mengakibatkan kerugian ekonomi besar, terutama pada sektor jasa yang terganggu. Kerugian makro diperkirakan mencapai Rp 8-9 triliun hanya dalam tiga hari jika aktivitas jasa terganggu 10%. Infrastruktur di Jakarta, termasuk halte Transjakarta dan MRT, mengalami kerusakan parah dengan total kerugian mencapai Rp 55 miliar. Perbaikan fasilitas umum yang rusak secara nasional diperkirakan menelan biaya hampir Rp 900 miliar.
Banyak gedung pemerintahan, termasuk gedung DPRD di berbagai daerah seperti Sulawesi Selatan, Makassar, NTB, Surakarta, dan lainnya, menjadi sasaran amuk massa dan dibakar. Perbaikan fasilitas yang rusak ditargetkan rampung dalam waktu bervariasi, tergantung tingkat kerusakan.