Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Rabu (9/3/2022), setelah ditutup negatif di level 6.814,18 atau turun 54,88 poin (0,8 persen) pada Selasa. Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, berdasarkan analisa teknikal, saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas dan ditradingkan pada level 6.775-6.890. Namun secara sentimen, ada potensi bahwa pasar saham dan obligasi akan mencoba untuk rebound hari ini, setelah mengalami koreksi yang cukup dalam khususnya di dalam pasar obligasi.
Sentimen muncul dari Rusia yang akan membatasi perdagangan beberapa komoditas dan bahan mentah sebagai tanggapan akan sanksi yang digulirkan oleh AS dan negara sekutunya. Presiden Putin telah menandantangani perintah untuk melakukan larangan atau membatasi barang. Saat ini, Pemerintah Rusia tengah membuat daftar pembatasan tersebut dalam kurun waktu 2 hari ke depan.
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick indeks membentuk long black body dengan volume yang cukup tinggi mengindikasikan potensi bearish. “Kenaikan harga komoditas masih akan mendorong penguatan terutama untuk saham sektor energi. Di sisi lain berpotensi mendorong inflasi lebih tinggi dan kenaikan suku bunga lebih agresif,” kata Dennies dalam rekomendasinya. Dennies memproyeksikan hari ini IHSG akan bergerak resistance di level 6.868 hingga 6.922, support di level 6.760 sampai dengan 6.787.