Kelompok Hamas kembali membebaskan 12 sandera sebagai bagian dari perpanjangan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel pada Selasa (28/11/2023). Dua belas sandera tersebut telah tiba di Israel. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari mengungkapkan, dari 12 sandera yang dibebaskan Hamas, 10 di antaranya merupakan warga Israel. Mereka terdiri dari sembilan perempuan dan seorang anak. Dua perempuan di antaranya memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Austria dan Filipina.
Sementara dua sandera lainnya yang dibebaskan Hamas adalah warga asing asal Thailand. Sebagai timbal balik atas pembebasan ke-12 sandera tersebut, Israel membebaskan 30 warga Palestina dari penjara pada Selasa malam. Layanan Penjara Israel mengungkapkan, ke-30 warga Palestina yang dibebaskan berasal dari Penjara Ofer di dekat Ramallah dan dari pusat penahanan di Yerusalem.
Sejak memulai gencatan senjata pada 24 November 2023 lalu, Hamas sudah membebaskan 50 warga Israel dan 19 warga asing. Sementara itu, Israel sudah membebaskan 150 tahanan Palestina. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah menyampaikan bahwa setelah gencatan senjata kemanusiaan dengan Hamas berakhir, pasukan negaranya akan melanjutkan pertempuran melawan Hamas di Jalur Gaza. Dia menyebut, Israel akan mengerahkan kekuatan lebih besar dalam pertempuran berikutnya.