Tingkat inflasi Indonesia kini telah bergerak di kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2% secara tahunan atau year on year (yoy) hingga 4% yoy. Data terkini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Indonesia pada Agustus 2023 sebesar 3,27% yoy. Meski tetap dalam kisaran sasaran BI, inflasi tahunan pada bulan Agustus 2023 rupanya lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,08% yoy. Salah satu penyumbang kenaikan inflasi pada bulan lalu adalah komponen harga bergejolak. Komponen tersebut mencatat inflasi sebesar 2,42% yoy, setelah pada bulan Juli 2023 deflasi 0,03% yoy. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah beras, bawang putih, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Bila menilik data dalam situs Kementerian Perdagangan, memang terlihat kenaikan harga komoditas-komoditas tersebut bila dibandingkan dengan tahun lalu. Misalnya beras. Ada kenaikan harga beras baik itu beras medium dan premium meningkat dibandingkan akhir Agustus 2022. Per 31 Agustus, harga beras medium tercatat Rp 12.400 per kilogram atau naik 16,98% yoy. Pun beras premium tercatat Rp 14.300 per kilogram atau naik 13,49% yoy. Kemudian harga bawang putih pada akhir Agustus 2023 tercatat Rp 39.300 per kilogram atau meroket 47,74% yoy. Sedangkan harga daging ayam ras tercatat Rp 36.300 per kilogram atau naik 4,31% yoy. Harga beberapa jenis minyak goreng pun meningkat. Menariknya, peningkatan justru terlihat pada harga minyak goreng MINYAKITA dan minyak goreng curah.