Harga Minyak Turun karena Embargo Pasokan Iran ke Israel Gagal

Harga minyak turun pada hari Kamis, (19/10/2023), setelah OPEC tidak menunjukkan tanda-tanda mendukung seruan Iran untuk melakukan embargo minyak terhadap Israel dan ketika Amerika Serikat berencana untuk meringankan sanksi Venezuela untuk mengizinkan lebih banyak minyak mengalir secara global. Harga minyak naik sekitar 2% pada sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran mengenai gangguan terhadap pasokan global setelah Iran menyerukan embargo minyak terhadap Israel sehubungan dengan konflik di Gaza dan setelah AS, konsumen minyak terbesar di dunia, melaporkan persediaan minyak yang lebih besar dari perkiraan. menggambar, menambah persediaan yang sudah ketat. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak berencana untuk mengambil tindakan segera atas seruan anggota OPEC Iran, kata sumber kepada Reuters, sehingga mengurangi kekhawatiran atas potensi gangguan aliran minyak.

Amerika Serikat mengeluarkan izin enam bulan yang mengesahkan transaksi di sektor energi Venezuela, yang merupakan anggota OPEC, setelah kesepakatan dicapai antara pemerintah Venezuela dan oposisi politik negara tersebut untuk memastikan pemilu 2024 yang adil. Aliran minyak Venezuela dapat membantu menurunkan harga minyak global, yang meningkat di tengah konflik Israel-Hamas, sanksi terhadap Rusia dan keputusan OPEC untuk mengurangi produksi, namun Venezuela membutuhkan investasi untuk meningkatkan produksi setelah bertahun-tahun terkena sanksi. Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS turun minggu lalu karena meningkatnya permintaan solar dan minyak pemanas, menurut data dari Badan Informasi Energi. Stok bahan bakar sulingan turun 3,2 juta barel dalam sepekan hingga 13 Oktober menjadi 113,8 juta barel, data EIA menunjukkan. Persediaan minyak mentah turun 4,5 juta barel menjadi 419,7 juta barel, sementara bensin turun 2,4 juta barel menjadi 223,3 juta barel. Pasokan mungkin semakin ketat karena ekspor minyak Rusia melalui pelabuhan laut baratnya pada bulan November diperkirakan turun sekitar 300.000 barel per hari karena kilang dalam negeri diperkirakan akan meningkatkan produksinya seiring berakhirnya pemeliharaan musiman, kata sumber kepada Reuters.

Search