Harga Minyak Melandai Sentuh US$91 per Barel

Harga minyak turun dalam perdagangan awal pada Jumat setelah reli baru-baru ini, karena pengambilan keuntungan dan ekspektasi peningkatan pasokan dari Rusia dan Arab Saudi mengatasi perkiraan permintaan positif dari China selama liburan Golden Week-nya. Kontrak berjangka Brent untuk November turun 21 sen menjadi US$95,17 per barel, sedangkan brent Desember turun 10 sen menjadi US$93,00 per barel pada pukul 00:55 GMT.

Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 8 sen menjadi US$91,63 per barel. Harga minyak telah turun sekitar 1 persen pada Kamis, karena para pedagang mengambil keuntungan setelah harga melonjak ke level tertinggi dalam 10 bulan, dan beberapa khawatir bahwa suku bunga tinggi mungkin akan memberikan tekanan pada permintaan minyak. Pasar saat ini cukup ketat dengan pemotongan gabungan sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun oleh Arab Saudi dan Rusia, sebagai bagian dari OPEC+, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya.

Rusia baru-baru ini mengendurkan larangan terpisahnya terhadap ekspor bahan bakar yang diperkenalkan untuk menstabilkan pasar domestik, dan analis tidak mengharapkan pembatasan tersebut akan bertahan lama karena dapat memengaruhi operasi kilang dan hubungan dengan pelanggan. Turki, Brasil, Maroko, Tunisia, dan Arab Saudi adalah beberapa tujuan utama untuk diesel Rusia tahun ini, kata JPMorgan dalam sebuah catatan.

Search