Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan realisasi Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) telah melampaui batas yang ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022 senilai US$ 63 per barel. Menurutnya, adanya situasi politik yang menyebabkan minyak global mengalami kenaikan. Rata-rata realisasi ICP hingga Maret 2022 mencapai US$ 98,4 barel. Durasi konflik politik yang lama akan mengakibatkan terganggunya suplai minyak yang menyebabkan berkurangnya 10 persen suplai minyak dunia. OPEC tidak mungkin memenuhi, dan ini akan mengakibatkan krisis dan berpengaruh pada harga komoditas. Apalagi demand meningkat pasca Covid19.
Melihat kondisi pergerakan minyak dunia tersebut, Kementerian ESDM menyusun solusi dan strategi jangka pendek maupun panjang agar tidak berimbas pada perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Dalam jangka pendek, strategi yang dilakukan meliputi: menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi BBM, memaksimalkan fungsi digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan penyesuaian BBM Non-Subsidi, penambahan kuota BBM subsidi, melaksanakan program drilling secara tepat waktu dan sesuai anggaran, melaksanakan intensifikasi kegiatan yang berdampak langsung pada kenaikan produksi, hingga mengatur ulang jadwal pemeliharaan fasilitas.
Sementara dalam jangka menengah dan panjang, Kementerian ESDM akan mengoptimalkan produksi/aset eksisting, mempercepat transformasi contigent resources menjadi produksi, mempercepat pelaksanaan proyek chemical Enhanced Oil Recovery (EOR), mendorong eksplorasi yang agresif untuk penemuan besar, dan melakukan percepatan penawaran wilayah kerja hingga penawaran Kerja Sama Operasi (KSO) baru.