Harga Gula Kian Melambung, Impornya Merosot!

Menjelang penghujung 2023, harga gula pasir konsumsi terus menunjukkan tren kenaikan. Menyitir data panel harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) rata-rata harga gula pada November 2023 berjalan secara nasional menyentuh level Rp16.180 per kilogram atau naik 13,6% secara year on year (yoy) dibandingkan harga pada November 2022 sebesar Rp14.240 per kilogram. Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey mengatakan, kenaikan harga gula mulai terjadi di tingkat produsen dan distributor. Pelaku usaha ritel mengaku mendapatkan harga beli gula di atas Rp16.000 per kilogram hingga membuat mereka merugi.

Bahkan Roy membeberkan harga gula di luar Jawa bisa lebih tinggi dari harga acuan penjualan (HAP) yang ditetapkan pemerintah. “Itu [kenaikan harga] otomatis hampir terjadi di semua daerah, apalagi di luar Jawa kan harga udah enggak bisa terkontrol,” tuturnya. Harga gula yang tinggi, kata Roy, berisiko pada kelangkaan dan inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga pekan kedua November 2023 harga gula terus mengalami tren kenaikan. Terdapat 315 kota/kabupaten yang mengalami kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) karena lonjakan harga gula.

Adapun sejak pekan lalu, Bapanas baru melakukan penyesuaian HAP gula pasir di tingkat ritel modern menjadi di kisaran Rp16.000 – Rp17.000 per kilogram. Adapun, harga gula pasir rata-rata di tingkat konsumen secara nasional per hari ini 16 November 2023 tercatat sebesar Rp16.480 per kilogram. Harga gula terendah sebesar Rp13.500 per kilogram terdapat di Kabupaten Banyumas dan Kota Tangerang Selatan. Sementara harga gula pasir termahal terdapat di wilayah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, mencapai Rp35.000 per kilogram.

Search