Harga Energi Terus Terbang Imbas Perang, Suplai dan Musim Dingin

Konflik Rusia dan Ukraina menyebabkan harga komoditas energi melambung. Harga minyak, batubara, gas alam dan CPO kompak menguat. Sepanjang tahun ini rata-rata kenaikan harga komoditas naik 85%. Batubara jadi komoditas yang naik paling tinggi sepanjang tahun ini yakni naik 200% di US$ 400 per ton. Level ini menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut, selain perang, penguatan harga batubara juga diakibatkan musim dingin berkepanjangan di Asia, Eropa dan Amerika. Efeknya harga minyak ikut meningkat. Kemarin (3/3) harga minyak juga menyentuh level tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Yakni di US$ 113 per barel dan naik 52% sepanjang tahun ini. Begitu pula harga gas alam naik 34,62%. Harga CPO pun naik ke level tertinggi sepanjang sejarah yakni US$ 1.612,02.

Research & Development ICDX Girta Yoga menjelaskan, sanksi ekonomi terhadap Rusia berpotensi akan menghambat pembiayaan perdagangan termasuk untuk penjualan minyak mentah dan gas alam dari Rusia ke pasar global. Rusia merupakan produsen terbesar yang mewakili sekutu OPEC dan ekspor menyumbang 8% terhadap pasokan minyak global. OPEC memberikan sinyal tetap mempertahankan kebijakan produksi dan tidak menambah lebih banyak pasokan ke pasar meskipun ada kemungkinan pengurangan pasokan dari Rusia. Inggris dan beberapa negara di Eropa telah melarang kapal Rusia untuk keluar dari pelabuhan yang berpotensi mendisrupsi pengiriman gas alam dari Rusia. Padahal, Rusia memasok lebih dari 40% kebutuhan gas alam Uni Eropa. Terbaru sanksi datang dari Uni Eropa yang berniat mengeluarkan Rusia dari sistem perbankan SWIFT.

Search