LevelTen Energy mencatat harga Energi Baru Terbarukan (EBT) khususnya tenaga angin dan surya global naik hampir 30 persen dalam setahun terakhir. Hal ini karena biaya pengiriman hingga suku cadang melonjak akibat perang Rusia dengan Ukraina. Mengutip Reuters, Rabu (13/4), harga kontrak untuk EBT melonjak 28,5 persen di Amerika Utara dan 27,5 persen pada 2021. Sementara, harga kontrak untuk EBT naik 9,7 persen di Amerika Utara pada kuartal I 2022. Begitu juga dengan di Eropa yang naik 8,6 persen.
Menurut LevelTen Energy Rob Collier, biaya untuk sektor EBT melonjak karena pandemi covid-19 dan diperburuk dengan perang Rusia-Ukraina. Menurut Wakil Presiden Pasar Energi LevelTen, lonjakan biaya sektor EBT berpotensi mengurangi permintaan ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendorong agar energi bersih berkembang lebih cepat untuk menghindari efek dari pemanasan iklim.
Meski begitu, dalam jajak pendapat yang dilakukan LevelTen terhadap 21 penasihat keberlanjutan energi, sebanyak 75 persen mengatakan klien mereka telah mempercepat atau mempertahankan rencana pengadaan. Di sisi lain, mitra di manajer dana dan pengembang EBT Q-Energy Oscar Perez melihat perang antara Rusia dan Ukraina mendorong Pemerintah Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada gas alam dari Rusia. Dengan demikian, permintaan EBT berpotensi meningkat.