Kementerian Energi dan sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan penerapan bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur akan diterapkan secara bertahap, dimulai dari solar. Menurut peta jalan yang telah dibuat, distribusi solar rendah sulfur akan dimulai dari Jakarta, Cikampek, dan Balongan. Setelah itu dilanjutkan ke Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Papua, hingga Maluku. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan, BBM bersulfur rendah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karena selama ini penggunaan BBM dengan sulfur tinggi menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar. Dengan latar belakang tersebut, implementasi BBM rendah sulfur menjadi sebuah keharusan agar kualitas udara tidak bertambah buruk. Agus menambahkan, pelaksanaan implementasi dan distribusi BBM rendah sulfur mengacu pada peta jalan yang telah dibuat.