Harga Beras Sudah Mahal Sejak di Penggilingan

Harga beras di pasaran kerap tak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Jika merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras memang sudah mahal sejak di tingkat penggilingan. Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penetapan HET, harga eceran tertinggi beras ditetapkan sesuai wilayah. Untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan, misalnya, HET beras medium ditetapkan sebesar Rp 9.450 per kg dan beras premium Rp 12.800 per kg. Berdasarkan data terbaru BPS per Februari 2023, HET tersebut sudah terlampaui sejak beras masih di tingkat penggilingan.

Rata-rata harga produsen beras kualitas medium di tingkat penggilingan sebesar Rp 11.301 per kg. Harga tersebut mengalami kenaikan 4,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). Adapun harga beras premium di tingkat penggilingan sebesar Rp 11.818 per kg, naik sebesar 4,17 persen secara bulanan. Data tersebut berdasarkan survei BPS pada 877 perusahaan penggilingan di 31 provinsi. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam paparannya pada Rabu (1/3) menyampaikan, harga beras di tingkat penggilingan mengalami kenaikan, baik secara bulanan maupun secara tahunan (year on year/yoy). “Kenaikan harga beras tertinggi terjadi di tingkat penggilingan baik secara bulanan maupun tahunan,” kata Pudji.

Pudji menjelaskan, harga beras di tingkat petani mengalami penurunan pada gabah kering panen (GKP) sebesar 2,16 persen pada Februari dibandingkan Januari 2023. Namun, dibandingkan Februari 2022 (yoy), angkanya meningkat 17,78 persen. Meski demikian, dia menambahkan, harga beras di tingkat penggilingan pada Februari 2023 meningkat sebesar 4,30 persen secara bulanan dan meningkat 20,06 persen secara tahunan. “Harga beras grosir pada Februari 2023 juga meningkat 2,94 persen secara bulanan dan naik 14,50 persen secara tahunan,” katanya. Adapun harga beras eceran pada Februari 2023 meningkat 2,63 persen secara bulanan dan naik 10,41 persen secara tahunan. Secara nilai, selama Februari 2023, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 5.711,00 per kg dan di tingkat penggilingan Rp 5.856 per kg. Mengenai produksi, BPS memperkirakan produksi beras nasional pada Januari-April 2023 mencapai 13,79 juta ton atau naik 0,08 juta ton atau 0,56 persen dibandingkan periode yang sama 2022.

Adapun sepanjang 2022 produksi beras tercatat mencapai 31,52 juta ton. Jumlah itu naik 0,18 juta ton atau tumbuh 0,59 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 31,36 juta ton. Produksi beras tersebut didominasi oleh produksi di Pulau Jawa yang mencapai 17,67 juta ton atau 56,02 persen dari total produksi pada 2022. Produksi tertinggi di Pulau Jawa berada di Jawa Timur dengan produksi mencapai 31,13 persen dari total produksi Pulau Jawa.

Pantau harga

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyatakan pemerintah akan terus melakukan pemantauan terhadap harga berbagai kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Lebaran. Pemantauan terus digencarkan agar tidak ada harga bahan pokok yang mengalami kenaikan tinggi.

“Jadi, nanti kalau ada (kelangkaan) nanti di daerah, tentu kita akan melakukan pemantauan jangan sampai ada langka dan akibatnya harganya akan melambung,” ujar Wapres di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (1/3).

Ma’ruf mengatakan, harga berbagai kebutuhan pokok menjelang Ramadhan memang biasanya mengalami kenaikan. Kenaikan harga saat Ramadhan itu pun dinilainya hanya sementara. “Tapi, jangan sampai naiknya itu melampaui kewajaran,” kata Ma’ruf.

Wapres melanjutkan, pemerintah telah mengantipasi terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok akibat kelangkaan pasokan di daerah tertentu. Salah satu upaya yang dilakukan, yakni dengan mengantisipasi kenaikan inflasi di daerah.

Pemerintah daerah diminta untuk menanggung biaya transportasi bahan kebutuhan pokok sehingga bisa menekan kenaikan harga. “Jadi, harganya tetap seperti di daerah lain juga sehingga tidak terjadi lonjakan harga,” ujar Wapres.

Search