Optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi mengalami penurunan, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tercatat sebesar 117,2 pada September 2022. Pengamat menilai hal ini seiring dengan kenaikan harga BBM. IKK pada periode tersebut lebih rendah dibandingkan dengan Agustus 2022, yakni 124,7, namun masih berada pada level optimis. Menurunnya keyakinan konsumen tercatat pada seluruh kategori pengeluaran, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp4 juta dan Rp1 juta hingga Rp5 juta.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyampaikan bahwa penurunan IKK ini sejalan dengan laju inflasi yang meningkat tinggi pada September 2022. Yusuf mengatakan, inflasi pada September 2022 yang mencapai 5,95 persen telah melampaui batas atas dari target pemerintah. Sepanjang tahun berjalan, inflasi hingga September 2022 telah mencapai 4,84 persen. Adapun, inflasi kelompok harga barang yang diatur pemerintah menjadi kontributor dengan kenaikan terbesar, di atas barang bergejolak dan inflasi inti. “Hal ini menggambarkan bahwa dampak perubahan dari harga BBM berdampak signifikan terhadap kenaikan inflasi dan pada muaranya kegiatan konsumsi masyarakat,” ungkap Yusuf.
Kondisi ini tergambarkan dari penurunan IKK pada seluruh kelompok golongan. Meskipun kelompok penghasilan bawah telah mendapatkan bantuan pemerintah selama periode kenaikan harga BBM bulan lalu, namun tetap tidak menghindarkan menurunnya persepsi keyakinan konsumen kelas ini. Konsumsi masyarakat kelas bawah yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah pun ikut mengalami perlambatan atau penurunan bersamaan dengan kelompok lain. Yusuf mengatakan, perkembangan IKK ke depan masih akan dipengaruhi oleh seberapa tingginya inflasi akan terjadi di sisa bulan tahun ini.