Pemimpin Hamas Khalil Al-Hayya menyetujui pengerahan pasukan perdamaian PBB di Jalur Gaza. Namun, isu pelucutan senjata masih dalam pembahasan lebih lanjut. Al Hayya mengatakan Hamas telah mencapai kesepakatan dengan faksi-faksi Palestina lainnya soal kehadiran pasukan PBB untuk mengawasi proses gencatan senjata dan rekonstruksi Gaza. Kendati demikian, Al Hayya menolak usulan pelucutan senjata. Pihak Hamas berjanji akan menyerahkan senjata jika agresi berakhir.
Permintaan Hamas untuk mempertahankan senjata masih dalam pembahasan para mediator. Sebab, penyerahan senjata termasuk dalam 20 poin perdamaian yang ditegaskan Presiden AS Donald Trump. AS dan Israel mengancam akan terus melanjutkan aksi militer jika Hamas tidak melucuti senjata mereka. Sementara Israel juga telah mempersenjatai kelompok geng dan milisi anti-Hamas di Gaza. Beberapa di antaranya terkait dengan penjarahan bantuan ke wilayah tersebut.
Terkait soal tawanan Israel yang masih tersisa, Al Hayya menegaskan kelompoknya terus melanjutkan pencarian dan memasuki sejumlah wilayah baru. Selain itu, Al Hayya juga berupaya untuk mengamankan pembebasan warga Palestina yang selama ini ditahan Israel. Ia menekankan bahwa perjuangan para tawanan merupakan isu nasional semata untuk mengakhiri berbagai penderitaan yang telah dialami.
