Kelompok Hamas menegaskan tidak akan ada pelepasan sandera Israel, sebelum agresi Negeri Zionis di Gaza berakhir. Hal ini disampaikan pejabat senior Hamas di Beirut, Osama Hamdan, yang menanggapi laporan bahwa Israel siap bernegosiasi untuk pertukaran tawanan. Menurut informasi yang didapatkan Hamas, ada pejabat di Israel yang menyebut bahwa Tel Aviv terbuka untuk kemungkinan gencatan senjata lagi di Gaza.
Sebelumnya isi percakapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan parlemen Knesset beberapa waktu lalu, bocor ke publik. Netanyahu mengatakan Israel akan terus melancarkan agresi, sampai Hamas kalah. Netanyahu disebut berupaya mencegah Otoritas Palestina menguasai Gaza, setelah agresi Israel berakhir. Dia menyebut Gaza akan berada di bawah kontrol Israel, meski urusan administratif akan diurus oleh “otoritas sipil”. Netanyahu juga menyamakan Otoritas Palestina sama seperti Hamas. Menurutnya, keduanya sama-sama ingin menghancurkan Israel. Dia turut mengultimatum Hamas untuk menyerah di Gaza, dan menyebut ini akan menjadi akhir bagi “kelompok teroris” tersebut.
Sebelum percakapan Netanyahu bocor, Hamas telah menuntut agar Israel menyetop agresinya di Gaza jika ingin sandera Israel yang tersisa dilepaskan dalam keadaan hidup. Israel sebelumnya menyebut saat ini masih ada 137 sandera yang berada di Gaza, setelah sebelumnya Hamas membebaskan puluhan sandera pada gencatan senjata tahap pertama.