Setelah menghadiri pertemuan tingkat menteri bersama negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu (18/10), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan pertemuan itu membahas situasi di Gaza, Palestina, yang kian memprihatinkan. Menurut Retno, Indonesia telah menyampaikan kecaman atas serangan terhadap RS Al Ahly di Gaza yang menewaskan lebih dari 500 orang. Dalam pertemuan dengan OKI, Retno juga kembali menyampaikan kecaman atas kejadian tersebut.
Selain itu, Retno juga membeberkan tiga hal yang dibahas dalam pertemuan di OKI yang menjadi fokus saat ini di antaranya, menghentikan kekerasan, memastikan kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan, dan mengatasi akar konflik. “OKI harus mengerahkan segala upaya untuk mendesak dilakukannya gencatan senjata sesegera mungkin. Mengingat DK PBB tidak mampu menjalankan fungsinya, maka untuk mendapatkan dukungan internasional yang lebih kuat OKI harus mendesak SMU PBB untuk mengadakan emergency session,” kata Retno.
“Kedua, memastikan kelancaran dan keselamatan pengiriman bantuan kemanusiaan. Memblokade akses listrik, air, dan BBM, serta menghukum warga sipil, bertentangan dengan hukum internasional. OKI harus mendesak semua pihak yang relevan untuk membuat humanitarian corridor di Gaza dan memastikan hukum humaniter internasional dihormati,” lanjutnya. Dia menambahkan, OKI mesti mendesak dilanjutkannya proses perdamaian demi mencapai two-state solution sebagai satu-satunya jalan. Perdamaian abadi, kata dia, tidak akan tercapat tanpa terpenuhinya hak bangsa Palestina.