Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pembentukan tiga satuan tugas (Satgas) khusus untuk merespons kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS), usai menerima laporan tahap awal negosiasi dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Tiga Satgas tersebut mencakup Satgas Perundingan Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi; Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK; serta Satgas Deregulasi Kebijakan. Pemerintah juga telah menandatangani perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement) dengan Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) dan menekankan pentingnya pendekatan win-win solution yang mencerminkan agenda reformasi domestik, terutama dalam hal deregulasi dan peningkatan iklim investasi.
Menanggapi tekanan dari China, Airlangga menegaskan bahwa pembicaraan Indonesia dengan AS bersifat bilateral dan tidak melibatkan atau membahas negara lain. Sikap ini juga konsisten dalam hubungan Indonesia dengan China, yang turut bersifat bilateral. Pernyataan ini merespons peringatan keras dari pemerintah China yang menentang negara mana pun yang mencapai kesepakatan dagang dengan AS dengan mengorbankan kepentingan Beijing, dan mengancam akan memberikan tindakan balasan secara tegas.
