KH Yahya Cholil Staquf Yahya atau akrab disapa Gus Yahya memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Harlah Ke-103 NU di lantai 8 Gedung PBNU, Rabu siang. Dalam rapat tersebut, Gus Yahya menegaskan bahwa dinamika internal yang belakangan berkembang tidak boleh menghentikan jalannya roda organisasi. Gus Yahya menuturkan, pertemuan tersebut pada dasarnya digelar untuk membahas rangkaian kegiatan peringatan satu abad NU.
Gus Yahya menegaskan, dirinya tetap menjabat Ketua Umum PBNU berdasarkan konstitusi organisasi dan pengakuan seluruh jajaran pengurus NU di berbagai tingkatan. Ia menyebut kenyataan bahwa rapat koordinasi hari itu berjalan penuh dihadiri para pemimpin wilayah menunjukkan struktur NU masih bekerja bersama dirinya.
Terkait surat edaran berkop PBNU yang beredar dan diklaim sebagai keputusan rapat harian Syuriah PBNU terkait pemberhentian Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Gus Yahya menegaskan bahwa surat edaran yang beredar tidak sah. Dokumen itu masih memuat watermark ”DRAFT” dan tidak memenuhi standar administrasi PBNU. Selain itu, surat tidak ditandatangani empat orang unsur Syuriyah dan Tanfidziyah sesuai ketentuan serta tidak terverifikasi dalam sistem digital resmi milik NU. Terkait dugaan adanya gerakan tertentu untuk menggulingkannya, Gus Yahya menilai dinamika beberapa hari terakhir memang berlangsung tiba-tiba. Ia menolak berspekulasi mengenai berbagai istilah yang muncul dari sejumlah kiai, termasuk sebutan mengenai kelompok tertentu yang disebut ”kasak-kusuk” atau ”pasukan sesat”.
