Gunung Merapi terjadi erupsi sebanyak tiga kali pada Minggu (21/1). Erupsi gunung tersebut tercatat terjadi tiga kali pada pukul 13.55 WIB, 14.12 WIB, dan 17.19 WIB. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengalami erupsi dengan amplitudo maksimal 70 mm dengan durasi 150 detik dan jarak luncur maksimal 1,5 Kilometer ke arah barat daya. Gunung Merapi terpantau berkabut dan arah angin ke timur.
Dampak erupsi Gunung Merapi tersebut mengakibatkan hujan abu di wilayah Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali. Dampak hujan abu di Kabupaten Klaten terjadi di Balerante, Tegalmulyo, dan Sidorejo akantetapi tidak terdampak signifikan. “Langsung tersapu air hujan, ini terjadi di Dukuh Pajegan, Desa Tegalmulyo dan di Girpasang,” Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Nurcahyo.
Sementara di Kabupaten Boyolali, abu vulkanik erupsi gunung yang berstatus level III atau Siaga tersebut melanda di tujuh kecamatan, yaitu Cepogo, Musuk, Tamansari, Boyolali, Mojosongo, dan Teras. Ketebalan abu vulkanik terpantau bervariasi dari sedang hingga tipis yang menyelimuti tanaman, bangunan, maupun jalan.