Gencatan Senjata Trump Buyar! Perang Tetangga RI Pecah-Warga Evakuasi

Kamboja mengevakuasi ratusan penduduk dari sebuah desa di sepanjang perbatasan yang disengketakan dengan Thailand. Ini terjadi sehari setelah baku tembak pecah antara militer kedua negara tersebut, yang menyebabkan satu orang tewas dan tiga orang luka-luka. Penembakan terjadi Rabu, dua hari setelah seorang tentara Thailand kehilangan kakinya akibat ranjau darat saat berpatroli di area lain di perbatasan. Thailand menyalahkan Kamboja atas ledakan tersebut dan mengumumkan penangguhan pemenuhan ketentuan gencatan senjata yang sebagian dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet menyerukan penyelidikan independen atas insiden baku tembak maut Rabu, untuk memberikan keadilan bagi mereka yang terdampak penembakan. Ia mengatakan penembakan itu terjadi setelah pasukan Thailand terlibat dalam “berbagai tindakan provokatif selama berhari-hari dengan tujuan memicu konfrontasi”. Pemerintah Thailand sendiri menuntut permintaan maaf dari Kamboja atas insiden ranjau darat. Thailand juga menuntut Kamboja untuk meminta maaf, melakukan penyelidikan menyeluruh, dan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Kamboja memimpin anggota tim yang ditugaskan untuk memantau gencatan senjata di perbatasan. Tim pengamat tersebut termasuk pejabat dari ASEAN.


Search