Geger LockBit Ngaku Retas Data Nasabah, BSI dan OJK Buka Suara

Pengakuan LockBit sebagai pihak yang melakukan peretasan terhadap data nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) sontak bikin geger. Sudah beberapa hari terakhir, BSI mengalami gangguan layanan hingga bikin nasabahnya pusing tujuh keliling. Meski demikian, kini sistem BSI sudah mulai berangsur pulih dan masyarakat sudah bisa menggunakan kembali layanan bank hasil merger tiga bank syariah tersebut. Pihak BSI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah buka suara terkait masalah ini. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan jika data nasabah dipastikan aman.

Hery mengungkapkan gangguan yang dialami IT BSI dapat segera dipulihkan. “Gangguan di IT BSI sebenarnya telah dapat dipulihkan (recover operation) segera dan ini merupakan response recovery yang baik. Prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah,” ujar Hery dalam siaran pers. Dia menuturkan bahwa BSI juga terus memperkuat keamanan teknologi perseroan dalam divisi khusus yang berada di bawah CISO (Chief Information and Security Officer). “CISO ini kerjanya sama seperti satpam fisiK, melakukan ronda, tapi ronda dari sisi teknologi. CISO akan melihat titik-titik weak point yang harus ditutup. Itu adalah satu upaya untuk melindungi data-data nasabah,” kata Hery.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan saat ini layanan BSI telah dapat berjalan normal secara bertahap melalui delivery channel yang tersedia. Dian mengatakan bahwa saat ini tim pengawas dan pemeriksa IT OJK terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk mengevaluasi sumber gangguan layanan yang dialami BSI dan meminta BSI untuk melakukan percepatan penyelesaian audit forensik yang saat ini sedang berjalan. OJK juga mendukung langkah BSI untuk mengedepankan upaya stabilisasi dan peningkatan layanan kepada nasabah a.l. melalui perluasan layanan weekend banking. Kemudian dia menyampaikan bahwa industri perbankan perlu senantiasa memperhatikan tata kelola, keamanan informasi, dan pelindungan konsumen dalam menghadapi tantangan penggunaan teknologi informasi di era digital.

Search