Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan penghentian pengiriman bantuan melalui jalur kargo utama ke Jalur Gaza yang dilanda perang. Keputusan ini diambil akibat ancaman dari geng bersenjata yang telah menjarah konvoi bantuan baru-baru ini. Menurut laporan, UNRWA menyalahkan pelanggaran hukum dan ketertiban yang terjadi di Gaza sebagian besar disebabkan oleh kebijakan Israel.
Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa rute menuju persimpangan Kerem Shalom terlalu berbahaya. Lebih dari 100 truk bantuan telah dijarah oleh orang-orang bersenjata di rute tersebut, yang merupakan satu-satunya jalur pengiriman kargo antara Israel dan Gaza. Sebelumnya, Israel menyatakan bahwa mereka telah mengizinkan cukup banyak bantuan ke Gaza, tetapi menyalahkan UNRWA dan lembaga lain atas kegagalan dalam pengiriman.
Penghentian bantuan ini berpotensi memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, terutama saat musim dingin yang dingin dan hujan mulai tiba. Ratusan ribu warga Palestina kini terpaksa tinggal di kamp-kamp tenda yang kumuh dan bergantung pada bantuan pangan internasional. Para ahli telah memperingatkan tentang kemungkinan kelaparan di wilayah utara Gaza yang telah terisolasi.
