Gaza Makin Memprihatinkan, 65.000 Anak Terkena Malnutrisi Akut Gegara Kiamat Pangan

Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan kondisi di wilayahnya semakin memprihatinkan buntut blokade bantuan yang terus dilakukan militer Israel sejak Maret 2025. Imbas blokade ini lebih dari 65.000 anak mengalami malnutrisi akut seiring habisnya pasokan pangan akibat blokade total Israel. Hal itu turut dikonfirmasi Otoritas Gaza yang melaporkan blokade total Israel telah menimbulkan krisis kesehatan yang memburuk. Serta meningkatnya prevalensi kasus malnutrisi akut, khususnya di kalangan anak-anak dan bayi baru lahir.

Efek blokade bantuan yang berkepanjangan juga membuat penyaluran vaksinasi polio di Gaza terpaksa dihentikan. Dengan berhentinya vaksinasi dan kondisi pengungsian yang padat serta minim sanitasi, risiko penyebaran penyakit menular seperti polio menjadi sangat tinggi. Penghentian program vaksinasi juga memperparah krisis kesehatan anak yang sudah menghadapi malnutrisi akut, trauma, dan minim akses ke perawatan medis. UNICEF memperingatkan bahwa 600.000 anak kini berada dalam kondisi rentan terhadap penyakit seperti polio, campak, dan diare akut.

Terpisah, Program Pangan Dunia PBB (WFP) awal pekan kemarin mengatakan stok makanannya di Gaza telah benar-benar habis, imbas blokade bantuan yang dilakukan Israel. Dalam keterangan resminya WFP mengatakan 116 ribu ton makanan seharusnya siap dibawa ke Gaza jika Israel membuka perbatasan. Dengan stok makanan ini setidaknya cukup untuk memberi makan 1 juta orang selama empat bulan. Namun imbas blokade bantuan yang dilakukan Israel sejak 2 Maret, membuat stok pangan di dapur-dapur umum habis tak tersisa. Hingga lebih dari 400.000 orang di Gaza bergantung pada bantuan WFP, terancam mati kelaparan karena mereka tidak punya banyak jalan keluar jika jalur hidup ini gagal.

Search