Ganti Logo dan Dukung Prabowo, Projo Ingin Lepas dari Jokowi?

Budi Arie terpilih kembali sebagai Ketua Umum Projo dalam kongres yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (2/11/2025). Budi Arie terpilih secara aklamasi akan memimpin Projo untuk periode 2025-2030. Selanjutnya, Budi Arie ditunjuk menjadi ketua formatur untuk menyusun kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo.

Dalam pidatonya seusai terpilih secara aklamasi, Budi Arie mengklarifikasi soal kesan yang ditangkap oleh sebagian pihak bahwa Projo telah putus hubungan dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Kesan ini mencuat setelah Projo memutuskan mengganti logo Jokowi serta dukungan Projo kepada pemerintahan Prabowo. Ditambah rencana Budi Arie untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Budi Arie menegaskan, Projo tak mungkin lepas dari Jokowi karena sejarah Projo lahir dari semangat pentingnya lahir pemimpin rakyat yang bernama Joko Widodo. Budi Arie mengatakan bahwa perubahan tersebut sebatas bagian dari transformasi organisasi Projo untuk menjawab tantangan dan perkembangan zaman.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang hadir di hari pertama Kongres III Projo mengaku belum mendengar keinginan Budi Arie untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai Budi Arie tengah bermain di dua kaki. Di satu sisi, ia ingin bergabung dengan partai penguasa. Namun, di sisi lain, ia tetap mempertahankan Projo sebagai organisasi relawan.

Search